habibie ainun ,Indonesia,aku

aku bukan orang yang nasionalis tinggi,camkan itu,dan mungkin itu salah

sudah menonton film habibie ainun?romantis?nangis? indah ya? meski aku lebih seperti sedang nonton serial kartun yg sering bawa mobil mini cooper dan boneka tedy bear versi Indonesia (IMHO sorry to say,bukan karena sosok pak habibie nya tapi mungkin karena pemerannya terlalu tinggi fisikly, bukan pak habibi,semoga aku tetap aman karena tulisan ini)

di film itu, romantisme memang juara, betapa pandainya pak habibie tidak bisa di patahkan, ibu ainun terlebih lagi.Menjadi dokter di jerman? ngomong aja pasti udah susah apalgi jadi jokter kudu ngomong hal hal kesehatan?

ada satu titik dimana bukan romantisme percintaan yang kemudian mengena di pikiran ketika menonton film itu, satu hal yg cuma diputar beberapa menit dari ber jam jam film itu di putar, untuk yang hidup di generasi 90an ke atas mungkin juga terbayang sebersit memori,ketika pesawat buatan Indonesia terbang perdana.

masa masa itu seakan mengembalikan kenangan di kala pak soeharto ada di lembaran uang 50ribuan , ketika gurauan uang 500 lembaran dg gambar monyet di belakangnya, kenangan kenangan masa damai orde baru, kedamaian yang semu,setidaknya sebentar saja indah.ibarat saat ini adalah masa masa setelah pesta dirumah selesai, namun tiada yang mau membersihkan sampah sampahnya.

orde baru,masih teringat secuil ingatan berita di televisi ketika pak soeharto memanen padi sebagai bukti surplus beras, video video diputar ketika ibu tien meresmikan realisasi gagasan cemerlang taman mini indonesia indah,ketika spp kelas 2 sd ku Rp.17500 untuk 3 caturwulan.

Ketika pesawat itu terbang pertama kali dan diputar di film penuh romantis ini, semua seakan menjadi pengingat mimpi indah tadi pagi,betapa bangganya kala itu, ketika piala piala kejuaran bulu tangkis di lahap satu persatu ,atletnya di arak keliling kota, ketika gamelan menggaung hingga jauh ke ujung ujung semua benua,ketika hanya ada satu berita kriminal di satu satunya stasiun tv dan cukup membuat kami anak anak kecil di wejangi ibu bapak hingga dunia dalam berita jam 7 malam usai, ketika nama Indonesia disebut sebut media internasional sebagai macan asia selanjutnya, usiaku baru 7 tahun ketika soeharto membacakan pidato penggunduran dirinya.

dan ternyata dibalik pesta dan ketentraman itu banyak ketidaktahuan, yang tahu entah kemana setelah berucap, yang tidak tahu seakan tersengat lebah ratu lalu bangun dari hipnotis,sadar fatamorgana oase itu kemudian surut berubah jadi padang tak tentu batas,Indonesia kemudian terbuka topengnya secara terpaksa.

Soeharto lengser,oleh pemberontakan besar besar an.Indonesia goyah.

hingga kini Indonesia belum atau tak mampu berdiri,dia entah pada posisi apa.

masa masa itu lama sekali, aku tak banyak mengingat masa masa itu,hingga kini mulai terasa,korupsi ada disetiap berita,kriminal sekan tak menakutkan lagi,kesejahteraan adalah barang langka selangka menemukan pendidikan murah berkualitas

ketika peswat itu terbang, terbayang lagi bagaimana kami bangga, mengingatkan lagi bagaimana cara kami berbangga pada Indonesia, namun tak kunjung ingat, semua lupa karena prasangka buruk dan pesimisme

aku tak kunjung ubahnya dengan keadaan itu, di 23 tahun lamanya aku hidup ini, aku merasa tak pernah memberi kontribusi apapun,melihat ketika nama nama besar macam agnes monica, sherina,susi susanti, pemuda pemuda berprestasi tinggi atas nama indonesia di kancah internasional, aku bahkan belum satupun.

aku sibuk membenarkan diri atas nama nafsu,terkungkung pada kenyamanan sendiri, menyikut kepentingan kepentingan publik.

setiap rupiah yang kubuang itu seringkali bukan untuk hal bermakna dan bermanfaat, aku menyesal Tuhan, kadang aku membeli baju setiap minggu namun banyak yang tak mengganti bajunya berminggu2, aku makan tak pernah lapar namun banyak diluar sana berpuasa karena terpaksa, aku bisa menulis dengan banyak kosakata namun banyak yang tak mampu memegang pena.

aku melihat yg dekat denganku, yang sama sama berjuang dengan ku di titik yang sama, sekarang mereka sudah mencapai pada titik titik yang hampir semua orang memujinya, namun aku masih seperti ini saja, tak bermanfaat mungkin

kadang aku berpikir mungkin belum jalanku, karena ketika aku berpikir orang orang yang ingin pada titikku akan berusaha sangat keras pula, namun aku?aku hanya mengikuti takdir dan menerima  apapun yang Kau beri.

malam ini aku tersesat pada youtube, memutar kembali ruang ruang dimensi dunia lain , satu video yang mengingatkan lagi bagaimana Indonesia memang terpuruk saat pesta pesta masa orde baru, sekalipun Indonesia berpesta namun dibelakangnya tamu tamu kelas ekonomi bertugas mengepulkan asap dengan berjuang mati matian,bahwa tak selalu indah orde baru itu, namun setidaknya kami damai.

entah aku termasuk yang memuji soeharto atau mencaci, namun itu hanyalah masa lalu,andai terus dibayangi dia tak akan kembali,masa ini kami sibuk menyalahkan, sibuk menyatakan buruk melalui diri kita sendiri yang ternyata juga buruk, masa kini harusnya kita berjuang atas nama diri kita sendiri memperbaiki apa yang ada pada kita,termasuk aku sendiri.

satu hal, korupsi yang dia lakukan namun sekiranya menurutku dia masih punya hati awalnya untuk melihat kita bisa damai, semacam ayah yang tak mungkin menceritakan hutang hutang pada keluarganya sebelum anaknya dewasa, mungkin dia terlambat menyadari kami dewasa begitu cepat.kondisi dan kemantapan kami sudah parah dan salah.

andai aku tidak diciptakan seperti habibie dan ainun, aku hanya berharap ada posisiku untuk memberi keindahan lain pada Indonesia,dan yang akan kulakukan sekarang hanyalah berubah.

 

lihatlah, kita akan menyesal

Tinggalkan komentar